This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 22 Agustus 2018

SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT

Assalamu‘alakum sahabat…



Semoga saat engkau membaca surat ini, engkau dalam keadaan tersenyum. Karena   Allah telah menghadirkan kembali rasa sayang serta KasihNya padamu. rasa yang sama saat kita bersama dulu, menjalani hari – hari penuh lelah, merangkai senyum dalam keletihan. Namun, kita menghimpunnya dalam suasana penuh cinta.
Sahabatku.
Sekali lagi aku menyapamu, untuk sebuah rasa rinduku padamu. Apa kabarmu hari ini? Dari tempat aku menulis sepucuk surat ini, aku selalu berdoa dalam segenap hatiku, agar engkau di sana tetap teguh dalam keimanan, dan Allah tak pernah hentinya mencurahkan RahmatNya padamu.
Sahabat…
Pernahkah kau berpikir mengapa Allah mempertemukan kita? Adakah semua kenangan indah yang kita alami terjadi begitu saja. Aku tak kuasa membendung butiran cinta bila merenungi semua ini.  Semalam di sepertiga malamku, ku curahkan segenap rinduku pada Sang Pemberi Cinta, karena aku tahu padaNya lah bermula rasa rinduku padamu. dan tak lupa sebait doa ku lantunkan di sepertiga malam ku itu, agar kau selalu dalam naunganNya.
Sahabat….
Terakhir kali kala kita akan berpisah, sebenarnya aku benar – benar tak kuasa melepasmu, kenangan – kenangan manis yang telah lama kita jalin, rasanya terlalu erat untuk diuraikan. Tapi senyummu ketika itu, mengisyaratkan agar aku tetap tabah. Hingga kini bila jiwaku terasa sunyi wajah ceriamu selalu hadir. Seolah engkau benar – benar ada di sampingku. Menghiburku dengan cerita – cerita indah dari syurga, cerita tentang orang – orang yang selalu dikasihi Allah karena saling mencintai karenaNya.
Sahabat…
Suatu kali saat cahaya senja menaungiku di bibir pantai, aku termenung sambil menatap riak – riak air laut yang tenang. membiarkan angin dengan lembutnya menerpa wajahku. Mengusikku, yang kala itu sedang terkenang akan dirimu. Dan butiran beningpun kembali mengalir, sesekali riak – riak  air laut menggodaku, menyentuh kakiku yang tak beralas.
Sahabatku, yang jiwamu selalu terpancar cahaya keimanan
Bila bisa memilih, aku ingin selalu setia bersamamu, mendengarkan cerita – cerita indahmu, atau menghiburmu kala kau sedang berduka. Tapi, aku mengerti bahwa sang Khaliq telah menyiapkan skenario terindahnya untuk kita, sehingga Tak ku risaukan lagi apapun takdir Tuhan tentang kita nantinya, bisa mengenalmu saja aku sudah sangat bersyukur. Aku bersyukur karena Allah telah menghadirkan dirimu pada sepotong mozaik hidupku yang singkat ini. Sepotong kenangan indah bersamamu,  mampu mencerahkan setiap langkahku.
Sahabat….
Sepucuk Surat yang engkau genggam ini, ku tulis dengan hati yang bergetar. Setiap untaian katanya adalah kuntum – kuntum rinduku padamu. aku menulisnya dengan perasaan yang sama saat kita meguncapkan janji – janji suci, bahwa kita akan bertemu kembali di tempat terindahNya, syurga firdaus. Kini, saat kita tak bersama lagi. Hanya janji suci itulah yang menguatkan aku, mengiringi langkahku dalam merangkai cita –
cita.
Sahabatku,
Semenjak kita berpisah, aku telah mengenal banyak orang, bertemu bermacam rupa manusia. Namun, tak kutemukan satupun perasaan yang sama saat bersamamu. Ada kehangatan jiwa yang ku rasakan, saat kita menertawakan kecerobohan kita sendiri, kau telah mengajari aku bagaimana cara agar kita tetap tersenyum, meski takdir terasa pahit.
Sahabatku…
Ku harap engkau selalu dalam kebaikan, jagalah selalu shalatmu, tilawahmu, serta lisanmu. Sehingga para malaikat menyaksikan engkau sebagai hambaNya yang sempurna dalam keimanan. Sahabatku, ku harap pula agar engkau selalu menjaga akhlakmu di manapun engkau berada, serta kepada siapapun, kepada orang yang muda ataupun tua, bahkan kepada orang – orang yang membencimu sekalipun.
Begitu juga diriku, ku mohon agar engkau selalu mendoakanku. Agar kita bisa menjadi pribadi yang menawan karena akhlak dan ilmu.
Sahabatku..
Seterjal apapun perjalan yang kau tempuh, sepahit apapun kisah yang kau rasa. Ku mohon padamu,  janganlah pernah berpaling dari cahayaNya. Yakinlah, bahwa engkau tak pernah sendiri, Allah dengan segala kemurahanNya akan selalu membimbingmu, asal dirimu selalu menjaga waktu untuk selalu dekat padaNya.
Sahabatku yang hatinya selalu terpancar cahaya Illahi,  selalu ada ruang dihatiku untukmu, karena kau telah terlebih dahulu membesarkan hatiku. Dan aku berharap semoga kita bertemu kembali walau di tempat dan waktu yang berbeda, namun masih ada cinta di sana.
Sahabatku, yang karena Allah aku merindukanmu.
Inilah sepucuk surat yang ku tulis untukmu, ku tulis dengan hati yang ikhlas, dengan jiwa yang basah. Semoga setelah engkau membacanya, semakin terjalinlah rasa persahabatan kita. Dan semakin semangat pula ikhtiar kita menuju jalanNya. Semoga Allah menghimpun kita di taman – taman surganya, seperti janji suci yang telah kita ikrarkan.
Wassalam.

SEJARAH MASUKNYA ISLAM

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah pada tahun 2010, jumlah umat Islam di Indonesia yaitu lebih dari 200 juta orang. Tentu kita sebagai orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.

Banyaknya umat Islam yang ada di Indonesia tentu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi melalui sejarah yang panjang dan perkembangan yang begitu lama. Sub tema yang akan kita bahas mengenai artikel sejarah masuknya Islam ke Indonesia meliputi : teori, proses, jalur masuk, persebaran dan bukti masuknya Islam ke Indonesia. Pembahasan kali ini merupakan rangkuman dari beberapa sumber buku yang berkaitan dengan sejarah masuknya Islam di Indonesia.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Kapan sebenarnya agama Islam masuk ke wilayah Indonesia? banyak sekali para ahli sejarah yang berusaha untuk menguak misteri mengenai waktu yang benar masuknya Islam di Indonesia. Perbedaan pendapat mengenai hal tahun masuknya agama Islam pun tidak dapat dihindarkan, para ahli memiliki pendapat dan bukti yang kuat untuk mempertahankan argumennya. Berikut ini beberapa pendapat mengenai kapan masuknya Islam di Indonesia.

1. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 7

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 merupakan salah satu pendapat dari para ahli berdasarkan beberapa bukti yang berhasil ditemukan. Berdasarkan berita dari para pedagang Arab, ternyata pada abad ke 7 mereka sudah menjalin hubungan perdagangan di wilayah Nusantara. Meraka menjalin hubungan dagang dengan kerajaan di Sumatera yang telah berdiri pada abad tersebut yakni Kerajaan Sriwijaya.

Selain itu, mereka berpendapat bahwa daerah di Sumatera Utara atau saat itu merupakan wilayah yang kemudian menjadi Kerajaan Samudra Pasai merupakan pintu gerbang bagi para pedagang dari Arab. Bukti mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 juga berasal dari berita Cina / Tiongkok. Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa orang-orang dari bangsa Persia dan Arab melakukan serangan terhadap pemerintahan Ratu Sima yang berlangsung pada Kerajaan Kaling pada tahun 674 M.

2. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 11

Selain abad ke 7, para ahli sejarah juga berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 11. Pendapat tersebut berdasarkan bukti yang berhasil ditemukan yaitu sebuah batu nisan bersejarah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Batu nisan tersebut merupakan batu nisan dari Fatimah Binti Maimun. Angka tahun yang tercantum pada batu nisan tersebut yaitu tahun 1082 M.

3. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 13

Pendapat dari para ahli mengenai kapan sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang ke 3 yakni terjadi pada abad ke 11. Bukti yang menjadi dasar agama Islam masuk ke Indonesia pada abad tersebut meliputi : berita dari Marcopolo, runtuhnya Dinasti Abassiah pada tahun 1258, berita dari Ibnu Batutah tahun 1345, dan peninggalan batu nisan dari Sultan Malik As Saleh (Kerajaan Samudra Pasai). Itulah ketiga pendapat terkait kapan sejarah masuknya Islam di Indonesia yang perlu kita ketahui.

Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia tidak terlepas dari teori-teori yang mendukungnya. Berikut ini pendapat dari beberapa tokoh terkait dengan Teori Masuknya Islam ke Indonesia.

1. Teori Gujarat

Teori Gujarat merupakan pendapat dari tokoh yang bernama J Pijnapel dan Snouck Hurgronje. Mereka berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13, agama Islam yang ada di Nusantara berasal dari Gujarat, India. Teori Gujarat dikuatkan dari bukti yang berhasil ditemukan yaitu batu nisan Malik As Saleh. Selain itu, teori ini dikuatkan dengan miripnya ajaran agama Islam di Indonesia dengan Islam di Asia Selatan yakni ajaran Tasawuf.

2. Teori Persia

Pelopor teori ini bernama Hoessein Djajadiningrat, ia berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia merupakan berasal dari Persia. Orang-orang persia berdatangan ke Nusantara untuk melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Masuknya para pedagang Persia untuk menyebarkan pengaruh agama Islam tersebut terjadi pada abad ke 12. Bukti yang menjadi dasar dalam teori persia adalah adanya keberadaan aliran Syiah saat awal-awal Islam masuk ke Indonesia. Selain itu, terdapat kesamaan tradisi dan budaya Islam di Indonesia dan Persia, contohnya tradisi peringatan 10 Muharam.

3. Teori Makkah / Arab

Pada teori ini dijelaskan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Makkah dan Madinah. Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia terjadi pada abad ke 7 M. Dasar / bukti yang menguatkan Teori Makkah yaitu adanya perkampungan Islam yang terdapat di Sumatera Utara, tepatnya di Pantai Barus atau lebih dikenal dengan Bandar Khalifah. Bukti mengenai perkampungan tersebut berasal dari berita Cina yang dibuat oleh Chu Fan Chi. Orang-orang dari Arab tersebut selain melakukan perdagangan juga menyebarkan agama Islam, kemudian mereka membuat perkampungan Islam di daerah tersebut.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap

Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara

Sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia dapat kita ketahui dari 2 sumber yaitu sumber Internal (sumber dari dalam negeri) dan Eksternal (sumber dari luar negeri). Berikut ini penjelasan dari kedua sumber sejarah tersebut. 

1. Sumber Internal Masuknya Islam ke Indonesia


Sumber dari dalam negeri terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia berupa bukti-bukti yang berhasil ditemukan. Berikut ini bukti mengenai masuknya Islam ke Indonesia, antara lain :

  • Bukti berupa Makam dari Sultan Malik As Saleh yang ber-angka tahun 1297
  • Bukti berupa Batu Nisan dari Fatimah Binti Maimun yang ditemukan di Gresik dengan tulisan Arab, berangka tahun 1028.
  • Bukti ke tiga yaitu berupa Makam dari Syeh Ibrahim.

2. Sumber Eksternal Masuknya Islam ke Indonesia



Sumber dari luar mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia yaitu berupa beberapa bukti berita meliputi : berita Cina, Eropa, India, dan Arab. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai berita-berita tersebut.

  • Berita dari Cina : Berita dari cina berisi mengenai sudah adanya para pedagang Islam di daerah Pantura (pantai utara) Jawa pada abad ke 14 Masehi. Berita ini merupakan catatan dari sekertaris laksamana Cheng Ho yang pernah mengelilingi dunia.
  • Berita dari Eropa : Berita ini berasal dari catatan orang Eropa yang pernah singgah di Nusantara pada tahun 1929 yakni bernama Marcopolo. Ia pernah singgah di Kerajaan Perlak dan menemukan perkampungan dengan penduduk penganut agama Islam.
  • Berita dari India : Dalam berita ini dijelaskan bahwa orang-orang Islam dari Gujarat, India mereka menjalin hubungan perdagangan di Nusantara. Selain melakukan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam.
  • Berita dari Arab : Dalam berita ini dijelaskan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 7 Masehi atau tepatnya pada masa Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Hal ini dibuktikan dari adanya kampung muslim di daerah tersebut.

Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia


Siapa yang menyebarkan agama Islam di Indonesia? tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Indonesia adalah para pedagang yang berasal dari Arab. Penyebaran Islam di Indonesia yang dilakukan oleh pedagang Arab tersebut dibantu oleh para pedagang dari India dan Persia. Kapan masuknya Islam di Indonesia? Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke 7 Masehi. Pada saat itu hanya sebagian penduduk yang mau bersedia menganut agama Islam. Hal ini karena penduduk masih berada dalam kekuasaan kerajaan Hindu atau pun kerajaan Budha.

Penyebaran Islam di Indonesia berlangsung selama 6 abad, yakni dari abad ke 7 Masehi sampai abad ke 13 Masehi. Para pedagang dari luar tersebut menyebarkan agama Islam di daerah-daerah tempat mereka melakukan transaksi perdagangan atau daerah tepi pantai.

Setelah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha mulai runtuh, antara lain kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Agama Islam kemudian menyebar secara luas di Nusantara, ditambah lagi bermunculan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Nusantara seperti Kerajaan Samudra Pasai, Malaka, Demak, dll. Melalui kerajaan Islam tersebut agama Islam semakin berkembang pesat dan tidak hanya dianut oleh penduduk yang berada di pesisir pantau, tetapi menyebar sampai ke pelosok / pedalaman.

Saluran Penyebaran Islam di Indonesia





Pada perkembangannya, proses sejarah masuknya Islam di Indonesia dilalui secara damai dan dapat menyatu dengan adat istiadat yang sudah ada di dalam masyarakat. Penyebaran Islam di Indonesia melalui beberapa saluran, meliputi : perdagangan, kesenian, perkawinan dan pendidikan. Berikut ini penjelasannya..



1. Perdagangan

Seperti yang kita ketahui, saat itu Indonesia merupakan surganya para pencari rempah-rempah bagi para pedagang-pedagang dari luar. Dari perdagangan tersebut terdapat pedagang muslim baik dari Arab maupun dari India. Selain melakukan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam sehingga muslim di Nusantara semakin banyak dan kemudian membentuk sebuah perkampungan muslim. Dari hal tersebut, perdagangan merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan masuknya Islam di Indonesia pada saat itu.



2. Kesenian

Salah satu contoh kesenian penting yang menyebabkan cepat berkembang dan masuknya Islam di Indonesia adalah kesenian Wayang. Pada saat itu, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dengan bantuan kesenian Wayang. Ia mengadakan pementasan wayang dan sekaligus sebagai tempat untuk berdakwah agama Islam atau lebih tepatnya mengenalkan agama Islam ke Masyarakat.



3. Perkawinan

Para pedagang muslim yang singgah di Nusantara membutuhkan beberapa bulan untuk kembali ke daerahnya, hal ini dikarenakan saat itu mereka menggunakan kapal dengan bantuan arah angin sehingga menunggu arah angin yang tepat untuk kembali. Dari sini kita dapat menganalisis bahwa beberapa pedagang melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi sehingga masuknya Islam di Indonesia semakin berkembang pesat. 



4. Pendidikan

Perkembangan Islam semakin cepat karena fasilitas pendidikan berupa pesantren mulai dibentuk. Para santri yang berhasil lulus di pesantren tersebut kemudian kembali ke daerah asalnya dan menyebarkan agama Islam.

Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia


Proses penyebaran Islam yang berlangsung di Indonesia (Nusantara saat itu) terjadi sangat cepat. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, meliputi:

  • Pertama, syarat masuk Islam sangat mudah, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
  • Kedua, pelaksanaan ibadah sangat sederhana dan tanpa mengeluarkan biaya.
  • Ketiga, aturan dalam agama islam sifatnya tidak memaksa.
  • Keempat, agama islam tidak mengenal sistem kasta pada penganutnya, jadi kedudukan semua orang sejajar atau sama rata.
  • Kelima, penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai.
  • Keenam, runtuhnya kerajaan besar saat itu yang menganut agama Hindu-Budha yakni kerajaan Majapahit.